Timlo.net — Kementerian Kesehatan membentuk Pusat Bedah Robotik Indonesia. Pembentukan dilakukan di dua Rumah Sakit Vertikal Kemenkes, yakni di RSUP Dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
Staf Khusus Menkes Bidang Ketahanan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan Prof Laksono Trisnantoro mengatakan, berawal dari inisiasi business matching pada Health Business Forum, dibuat suatu disain proyek multi tahun dan multi stakeholders Robotic Telesurgery 2021-2024.
Proyek ini tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga mempunyai nilai edukasi. Dengan diberikannya akses transfer pengetahuan dan alih teknologi, industri dalam negeri juga mampu memproduksi alat dan sparepart-nya di dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mencukupi.
“Proyek robotik merupakan proyek multi tahun yang bertujuan untuk meningkatkan akses layanan dan mutu layanan kesehatan untuk daerah yang tidak terjangkau di Indonesia. Strateginya adalah menggunakan Robotic Telesurgery sebagai bagian dari program telemedisin,” jelas Prof Laksono, pada seminar kurikulum bedah robotik, pekan lalu –seperti dilansir laman kemkes.go.id, Sabtu (25/6).
Saat ini, program robotic telesurgery dalam tahap pelatihan para dokter bedah dengan Virtual Reality (VR) Simulator Robotic Telesurgery. Kurikulum pelatihan bedah robotik akan tersertifikasi dan terakreditasi, sehingga ke depan diharapkan keahlian bedah robotik direkomendasikan masuk ke dalam kurikulum pendidikan spesialis dokter bedah di Indonesia.