Karanganyar — Petani porang di Ngargoyoso Karanganyar, Jateng menunggu harga kembali stabil sebelum memutuskan memanennya. Saat ini, harga porang sedang jatuh di level terendah.
“Perkilo hanya Rp2.300-Rp2.500. Musim ini, semua jenis palawija memang harganya anjlok,” kata Ketua Koperasi Dwi Putra Mandiri Desa/Kecamatan Ngargoyoso, Ismanto, Sabtu (2/7).
Padahal harganya saat sedang bagus mencapai Rp12 ribu perkilo. Para anggota koperasi yang menaungi 47 petani porang memilih memanennya pada Agustus atau September mendatang. Saat itulah harga diprediksi kembali stabil.

Para petani tersebut menanam porang di lahan berukuran 18 hektare. Per hektare dapat ditanam sampai 27 ribu ubi porang. Mereka sudah membudidayanya selama dua musim sejak 2020. Mereka tak mau tergesa memanennya sekarang, daripada untung tak seberapa.
“Porang ini dibeli pabrik di Mojokerto. Potensinya bagus untuk bahan pangan. Diprediksi booming pada 2023 dan 2024 mendatang, saat permintaannya paling tinggi,” katanya.
Komunitas petani porang berupaya melakukan ekspansi lahan penanaman porang. Bahkan sampai memanfaatkan lahan kritis di tebing dan bidang miring. Terlebih, pemerintah membantu hibah 45 ribu bibit.