Klaten — Aksi penolakan dan penghentian pengerjaan jalan tol Solo-Yogya di Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Klaten, berlanjut. Emak-emak dukuh setempat turun ke lokasi proyek.
Mereka menggelar aksi meminta sosialisasi dan kompensasi atas pekerjaan jalan tol yang mulai memasuki wilayah desa mereka.
Seperti yang dikatakan warga setempat, Siti harjanti. Hilangnya komunikasi antar warga kampung karena bakalan terpisah ruas jalan tol yang akan dibangun, polusi udara dan suara, juga gangguan getaran tanah dan rumah saat pekerjaan jalan tol dilaksanakan jadi permasalahan.
“Selain polusi udara, suara alat berat, mengganggu getaran tanah, hingga getaran mengganggu rumah lainnya. Selain itu, kita bakal hilang komunikasi antar warga akibat proyek ini,” katanya, Selasa (5/7/2022).
Atas semua gangguan tersebut, warga meminta pihak pemilik dan pelaksana pekerjaan jalan tol untuk memberikan kompensasi. Seluruh tuntutan warga ini dituangkan dalam sebuah Peraturan Desa (Perdes).
“Kita berharap adanya kompensasi dari pekerja proyek, atau apa yang menjadi penanggung jawab proyek. Keluhan ini sudah dituangkan dalam Peraturan Desa,” imbuhnya.