Solo — Forum Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) The Group of Twenty (G20) dilaksanakan di Hotel Alila Solo, Rabu (6/7). Sebanyak 48 delegasi dari 14 negara ambil bagian dalam G20 tahap kedua ini. Dalam G20 tahap kedua ini pemerintah Indonesia menyoroti ketidakadilan aliran investasi antara negara maju dan berkembang.
“Ketidakadilan investasi antara negara maju dan berkembang sangat timpang sangat disayangkan,” ujar Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Rabu (6/7).
Ia mengatakan investasi industri hijau masih sangat timpang hanya satu per lima dari investasi energi hijau yang mengalir ke negara-negara berkembang. Data masuk
Investasi hijau hanya dua per tiga dari total populasi dunia hanya mendapatkan 1/5 dari total investasi energi hijau.
“Pertemuan berbagai forum dunia dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa ada kesepakatan untuk menurunkan emisi rumah kaca, tetapi yang terjadi malah ada ketimpangan harga karbon antara negara maju dan berkembang,” keluh dia.