Karanganyar — Film pendek karya Bawaslu Kabupaten Karanganyar, Dadi Awu mengisahkan dilema seorang antek timses paslon bupati wakil bupati. Film garapan sutradara Sudarsono ini diangkat dari kisah nyata kasus bagi-bagi duit jelang hari pencoblosan pada Pilkada 2018 silam.
“Kasus dugaan politik uang di sebuah kampung di wilayah kota yang ditangani Bawaslu pada Pilkada 2018 lalu. Kasusnya cukup menarik. Bukan karena iming-iming menggiurkan yang membuatnya mau nyebar duit, tapi ikatan psiko sosial yang sulit dilepas dengan aktor intelektual,” kata Sudarsono, Rabu (6/7).
Para pegawai Bawaslu Karanganyar beradu akting di depan kamera di film berdurasi 14 menit itu. Dikisahkan, Supri mengalami gundah gulana usai diminta membagikan uang tunai ke warga Desa Sundulangit jelang coblosan Pilkada Kabupaten Singorejo. Tujuannya agar warga memilih pasangan tertentu saat pemilihan esok hari.
Ia tak kuasa menolak permintaan ayah angkatnya, juragan Darso, meski Supri tahu itu perbuatan tercela. Berkat juragan Darso, ekonomi keluarga Supri yang anjlok pascakematian sang ayah, dapat kembali bangkit. Ia menerima orderan serangan fajar karena ingin membalas jasa juragan Darso.
“Si Supri ini mengalami dilema. Caranya membalas budi mengalahkan logika. Ia terpaksa menerima orderan itu meski tahu itu salah,” katanya.