Timlo.net — Sosialisasi menghindari empat terlalu (4T) dalam menekan angka kematian ibu dan bayi, mesti terus digencarkan. Yakni, terlalu muda melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu sering atau dekat jarak melahirkan, serta terlalu banyak anak.
Pesan tersebut disampaikan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, pada acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXIX dan Hari Anak Nasional 2022 tingkat Kabupaten Purbalingga, di Golaga, Jumat (8/7). Bupati pun meminta para Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) terus menyosialisasikan pencegahan 4 terlalu.
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi menyebut, faktor utama pencegahan kematian ibu dan anak adalah perencanaan kehamilan. Hal itu sekaligus memastikan kesehatan mereka.
“Kematian ibu di Kabupaten Purbalingga tahun ini sudah 3 (kasus). Mudah-mudahan tidak meningkat. Sedangkan, kematian bayi tahun ini sudah 45 (kasus). Saya minta stop di angka itu. Saya mohon dengan hormat bantuan sengkuyung para Kepala Puskesmas dan para Direktur RS, baik RSUD maupun RS swasta, untuk bergandengan tangan menurunkan AKI AKB,” kata Bupati Dyah Hayuning Pratiwi –seperti dilansir laman pemprovjateng.go.id.
Ditambahkan, penurunan stunting yang dipilih sebagai tema utama peringatan Hari Keluarga Nasional tahun ini, juga menjadi momen untuk mengajak seluruh komponen masyarakat berpartisipasi aktif, dalam penanganan stunting di Kabupaten Purbalingga.