Timlo.net — Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, meminta kepala desa tidak latah membangun desa wisata, tapi memprioritaskan pengembangan potensi dan keunikan desa.
“Jangan latah membangun desa wisata dan akhirnya semua pabrikan. Itu tidak akan pernah bertahan kalau begitu. Pantai Kuta sejak buyut kita lahir ya seperti itu. Tapi sampai saat ini setiap ke Kuta selalu menyenangkan ya karena alam. Kondisi yang dimiliki desa secara khusus pasti memiliki daya tahan yang cukup besar,” ujar Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, dalam keterangannya di laman resmi kemendesa.go.id, terkait peluncuran Program Pemuliaan Air di Tukad Oos Nyapuh Tirah Campuhan di Ubud, Gianyar, Bali, Selasa (12/7).
Peluncuran program itu dihadiri Mendes PDTT, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Herliani Tanoesoedibjo, Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Sugito, Kepala Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Samuel Sine, Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud Ari Dwipayana, Pembina Yayasan Puri Kauhan Ubud Anak Agung Bagus Ari Brahmanta, dan Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana I Wayan Suardana.
Menurut Menteri Abdul Halim, dengan mengembangkan potensi dan keunikan desa, pembangunan bisa dimanfaatkan jangka panjang, bersifat terus menerus, dan menjadi ciri khas yang tidak hanya mengikuti tren.
Pemilihan sektor wisata dalam membangun desa dinilai cukup beralasan karena memiliki prospek yang menjanjikan, seperti berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi.