Karanganyar — Aksi buang sampah di TPS pasar tradisional oleh warga sekitar membebani operasional rutin armada milik dinas terkait. Sampah milik lingkungan sekitar pasar menyumbang hampir 100 persen volume.
“TPS sampah di pasar itu peruntukannya hanya sampah dari aktivitas pasar. Tapi malah dipenuhi dari sampah permukiman. Jadinya, volume lebih banyak dua kali lipat,” kata Kepala Disdagnakerkop UKM Karanganyar, Martadi kepada wartawan, Rabu (13/7).
Pernah suatu ketika, truk milik dinasnya patah as karena mengangkut sampah dengan kapasitas berlebih. Akhirnya, satu unit itu rusak dan belum bisa dioperasionalkan.
“Saya punya lima truk. Satu rusak,” katanya.
Akibat volume sampah berlebih, membuat operasional truk juga lebih sering. Dari idealnya mengangkut sekali dari pasar ke TPA Sukosari, menjadi enam sampai delapan kali sehari.
Ia berharap program sampah tuntas di desa berhasil, sehingga tak membebani pasar. Sejauh ini, empat TPS sampah berdekatan pasar sudah ditutup. Yakni Jungke, Tegalgede, Jumapolo dan Palur.
“Nantinya akan ditutup semua. Menunggu keberhasilan program sampah tuntas di desa,” katanya.
Editor : Marhaendra Wijanarko