“Kebanyakan layanan kesehatannya di Solo. Ada yang cuci darah, kontrol dokter spesialis dan kedaruratan atau IGD. Bagi warga miskin yang kesulitan mobilitas ke RS, inilah saatnya PP hadir dengan armada ambulans,” katanya.
Ia memastikan para personel yang mengampu mobil ambulans menyandang kompetensi. Meski, jumlahnya masih terbatas. Saat ini, lima personel sudah mengantongi sertifikasi relawan dari BPBD.
“Per mobil itu idealnya ada driver, medis dan Sarprasnya. Kita baru punya lima personel yang memiliki sertifikasi. Secara bertahap akan ditambah lagi. Minimal, per mobil ambulans diampu petugas medis. Saat ini kalau meluncur ke lokasi kecelakaan, minimal dua personel standby di mobil. Sedangkan saat pemulasara minimal seorang,” katanya.
Mengenai operasional mobil ambulans, ia memastikan masih disokong gotong royong dan simpatisan PP serta donatur.
“Kami memang tidak ada konsep dapat bantuan pemerintah. Ini murni sosial dan gotong royong,” katanya.