Solo — Kirab Pusaka Malam 1 Sura Keraton Kasunanan Surakarta tahun ini terancam tak akan menggunakan cucuk lampah atau kirab kebo bule.
Hal itu menyusul terpaparnya tujuh kerbau keturunan kiai Slamet terpapat virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Bahkan, akibat wabah itu, satu kebo bule mati pada Kamis (21/7).
“Kerbau keturunan Kiai Slamet yang terpapar PMK ini selama ini menjadi pembuka jalan dan pemimpin rombongan kirab terpapar,” kata Wakil Pengageng Sasana Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta KP Dani Nuradiningrat, Jumat (22/7).
Ia menyebut kemungkinan bisa atau tidak menggunakan kerbau keturunan Kiai Slamet sebagai cucuk lampah dalam Kirab 1 Suro belum bisa dipastikan. Karena masih menunggu perkembangan kesehatan tujuh ekor kerbau yang terpapar PMK.
“Bisa dikirab atau tidak, kita sepenuhnya menunggu rekomendasi dari tim dokter baik keraton maupun Dispertan (Dinas Pertanian) Solo dan PB XIII,” katanya.
Ia menambahkan peringatan Malam 1 Suro tidak hanya semata kirab pusaka, karena ada banyak upacara adat lainnya yang digelar. Seperti jamasan pusaka dan wilujengan.
“Upacara malam 1 Suro tidak hanya kirab pusaka yang dicucuk lampahi Maesa tapi ada banyak rangkaian acara. Jadi tidak ada masalah,” ucap dia.
Editor : Dhefi Nugroho