Banyumas — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan kontraktor proyek pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Lumbir, Kabupaten Banyumas, untuk menjaga kualitas dan integritas. Ia tidak ingin kasus seperti di SMAN Tawangmangu atau puskesmas di Cilacap terulang.
“Kontraktornya mana ini? Sudah pernah lihat video saya tendang tembok sekolah di Tawangmangu? Satu lagi video saya yang cek puskesmas di Cilacap? Ternyata sudah melihat. Saya ingatkan, hayati dua video itu. Itu sudah cukup, jangan diulangi lagi,” kata Ganjar saat meninjau proyek pembangunan SMKN Lumbir, Senin (25/7).
Langkah antisipasi agar proyek tersebut tidak dikorupsi, Ganjar meminta kepada seluruh elemen mulai dari kepolisian, bupati, camat, kepala desa, RT, dan masyarakat untuk ikut mengawasi. Termasuk mengawasi dari pungli yang seringkali muncul setiap ada proyek.
“Semuanya saya minta ikut mengawasi, termasuk mengawasi dari pungli-pungli karena setiap ada proyek pasti ada yang minta-minta. Pokoknya saya ingatkan agar kualitas bagus, jaga integritas, kita akan cek,” katanya.
Ketegasan agar menjaga integritas itu disampaikan Ganjar mengingat SMKN Lumbir merupakan harapan masyarakat sejak lama. Tepatnya sejak tahun 2014 silam, saat Bupati masih memegang kewenangan sampai akhirnya kewenangan itu berpindah ke pemerintah provinsi. Setelah delapan tahun berjuang, pembangunan SMKN itu akhirnya mulai dikerjakan pada bulan Mei 2022 di atas lahan seluas dua hektare.