Wonogiri — Tradisi Larung atau Labuhan Ageng digelar di Pantai Sembukan, Desa/Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Jumat (29/7). Selain menggelar pentas seni budaya, kirab, juga diisi dengan pentas wayang kulit semalam suntuk.
“Labuhan Ageng ini merupakan agenda yang rutin diadakan setiap 1 Sura atau 1 Muharram. Melalui Labuhan Ageng, kami ingin memunculkan potensi yang ada di Desa Wisata Paranggupito,” ujar Kepala Desa Paranggupito Dwi Hartono kepada wartawan, di Wonogiri, Sabtu (30/7).
Dijelaskan, Labuhan Ageng dimulai Jumat siang dengan menggelar potensi dari anak-anak hingga orang tua. Selain itu juga ditampilkan tari kreasi Kethek Sedul (Segoro Kidul), tari kreasi anak, serta kesenian cokekan.
Cokekan, menurut Dwi, merupakan seni budaya lama untuk menghibur orang-orang tua zaman dahulu seusai bekerja.
Kades Dwi Hartono mengatakan, saat matahari terbenam,acara dilanjutkan dengan kirab dan Labuhan Ageng. Dalam upacara Labuhan Ageng itu, mereka melarung kepala sapi beserta kaki dan beberapa bagian jeroan sapi.