Karanganyar — Masjid Nurul Iman di kompleks SMPN 1 Tasikmadu dan SDN 1 Buran selesai dibangun. Berdiri di atas tanah kas Desa Buran Tasikmadu, tempat ibadah ini dibangun dengan dana gotong royong guru, Baznas, APBD, orangtua murid hingga alumnus.
Pembangunannya lebih cepat dari semula ditarget 3 tahun sejak dimulai 9 April 2021.
Dalam sambutannya, Kepala SMPN 1 Tasikmadu, Surono mengatakan masjid berukuran 18X18 meter persegi itu dapat dipakai masyarakat umum untuk salat. Selain itu, dipakai rutin siswa dan guru sekolahnya maupun SDN 1 Buran.
“Untuk memfasilitasi siswa dalam berkegiatan agama Islam dan masyarakat Buran. Dulu, anak-anak harus bergantian salat di ruang lantai II. Tidak representatif. Sekarang bisa lebih nyaman dan khusyuk beribadah di masjid,” katanya dalam peresmian masjid, Jumat (29/7).
Rasa optimistis panitia pembangunan masjid berhasil memupuskan keraguannya mewujudkan bangunan itu. Sebab diperkirakan butuh Rp969 juta. Padahal dana tersedia masih minim.
Di awal pembentukan kepanitiaan, mereka hanya punya modal awal Rp86 juta. Uang itu iuran para guru SDN 01 Buran dan SMPN 1 Tasikmadu. Kemudian ider tampah ke para wali murid mengumpulkan Rp106 juta. Panitia juga mengumpulkan sumbangan para alumnus Rp50 juta serta bantuan istimewa dari alumnus SMPN 1 Tasikmadu Dr Yetti dari RSUD Karyadi Semarang senilai Rp300 juta.
“Masih ada transferan dari tanpa nama Rp53 juta,” katanya.
Total anggaran terkumpul Rp894 juta. Sedangkan habisnya Rp860 juta. Sisanya untuk pengadaan air conditioner (AC), karpet dan pemasangan pagar.
“Rasanya plong. Sudah bisa menyelesaikan cepat. Ini berkat dukungan dari semua pihak. Pak bupati bilang bisa diresmikan pada saat hari ultah beliau di 2022, itu yang dikatakannya pada peletakan batu pertama setahun lalu,” katanya.
Ia menyebut dukungan dari pemerintah sangat signifikan seperti Baznas dan APBD.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengapresiasi kegigihan panitia pembangunan Masjid Nurul Iman. Ia meminta masyarakat ikut merawat dan memakmurkan masjid itu.
Editor : Dhefi Nugroho