Solo — Satu ekor kerbau bule keturunan Kiai Slamet milik Keraton Surakarta mati karena Penyakit Kulit dan Kuku (PMK). Total ada empat ekor Kerbau Bule Kiai Slamet mati dalam kurun waktu Juli-Agustus.
Rinciannya, dua ekor mati karena PMK, satu ekor mati karena dalam kondisi baru beberapa hari dilahirkan. Sedangkan satu ekor lagi masih menunggu hasil lab terkait PMK.
“Satu ekor kebo Kiai Slamet mati pada Senin kemarin. Dari hasil pemeriksaan memiliki riwayat PMK,” ujar Kepala Bidang Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Solo, Agus Sasmita, Selasa (16/8).
Ia memastikan kerbau bule itu bukan yang ikut kirab malam satu sura. Pihaknya belum mengetahui pasti faktor yang membuat kebo bule mati Senin kemarin.
“Kami masih menunggu hasil uji lab dari Kementerian Pertanian dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng untuk mengetahui penyebab matinya kebo bule,” katanya.
Untuk sampel, kata dia, diambil pada Senin kemarin. Sebelum mati, kata dia, hewan kebo bule kondisinya membaik setelah kena PMK.
“Saya menduga mati karena faktor penyakit lain. Kami menunggu hasil resmi dari dinas terkait,” ucap dia.
Editor : Dhefi Nugroho