“Kalau dimulai pembinaannya sejak dini, seperti tadi di Papua Football Academy dimulainya sejak umur 12-13 tahun, mereka nanti akan bisa masuk ke U-14, U-16, dan U-19, kemudian masuk ke elit persepakbolaan di Indonesia maupun di dunia. Tapi memang harus sejak dini tanpa meninggalkan yang namanya pendidikan sekolah, ini yang penting juga,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyoroti kekuatan yang dimiliki Papua di cabang olahraga lainnya, mulai dari atletik hingga dayung.
“Kita melihat talenta-talenta utamanya di bidang olahraga, Papua ini memiliki kekuatan. Sehingga wajar kalau kita sampaikan Papua sebagai provinsi olahraga, karena tidak hanya sepak bola saja, ada atletik, dan dayung dan yang lain-lain, semuanya ada,” pungkasnya.
Sementara itu Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyampaikan bahwa Papua Football Academy (PFA) akan menyeimbangkan pelatihan sepak bola dengan akademik.
“Akademi ini tidak hanya melatih secara teknis mengenai sepak bola tapi juga tidak kalah pentingnya ada kegiatan akademik yang akan dilakukan di situ, dan juga ada pembentukan karakter serta jiwa nasionalisme,” ujarnya.
Tony mengungkapkan, peserta PFA tahap pertama sebanyak 30 orang yang disaring dari sekitar 500 peserta.
“Perekrutan telah dilakukan dengan menyeleksi hampir 500 anak-anak yang akhirnya mengerucut menjadi 30 untuk tahap pertama ini, dan di tahap kedua akan ditambah 30 lagi. Seleksi ini meliputi seleksi teknis, psikologis, dan kesehatan,” ujar Tony.