Sejak ayahnya meninggal, rumah tersebut banyak mengalami kerusakan. Terutama di bagian atap yang sudah ambrol dan rangka penyangga atap yang sudah usang serta rapuh. Bahkan saat hujan tiba, air masuk dari atap rumah yang sebagian sudah ambrol.
“Dulu almarhum ayah saya baru bisa membuat dinding rumah dengan batu bata, pada sisi depan dan samping kanan saja. Samping kiri ikut dinding rumah tetangga dan dinding sisi belakang terbuat dari anyaman bambu yang sudah lapuk dan roboh,” terangnya.
Saat pembangunan ulang rumah tersebut, Anggun sementara mengungsi di rumah tetangganya. Sedangkan sang kakak bekerja serabutan di luar daerah.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sukoharjo, Suparmin mengatakan pihaknya sudah melakukan assessment. Pada prinsipnya, yang bersangkutan sudah mendapatkan bansos, salah satunya BPNT.
“Berkaitan dengan RTLH assessment kami, sudah diusulkan desa. Tetapi kami dari dinas sudah berdiskusi dengan keluarga apabila dibutuhkan segera, coba akan kami carikan solusi. Artinya kami carikan solusi yang paling cepat, akan kami sampaikan ke Ibu Bupati untuk dibantu secepat mungkin. Misalkan melalui Baznas atau OPD yang lain akan segera kami komunikasikan. Saat ini masih proses dan segera tindak lanjuti,” tandasnya.