Karanganyar — Harga sembako di 13 pasar tradisional di Kabupaten Karanganyar cenderung fluktuatif pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kondisi itu diperparah oleh melemahnya daya beli.
Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi UKM mencatat harga 48 komoditas pada Jumat (2/9) sampai Senin (5/9) menunjukkan kenaikan dan penurunan.
Telur ayam broiler dari Rp28.400 perkilo, justru turun menjadi Rp28.000 perkilo. Sedangkan cabai merah keriting dari Rp57.600 perkilo naik menjadi Rp69.167 perkilo. Beras IR64 medium semula Rp11.700 perkilo turun jadi Rp11.538 perkilo. Daging ayam broiler Rp32.800 perkilo menjadi Rp33.192.
Lurah Pasar Jungke, Hartoyo menduga fluktuasi harga sembako pasca kenaikan BBM bukan dampak langsungnya. Sebab, sembako yang dijual di pasar tradisional masih stok lama.
“Ini ada yang naik tapi enggak seberapa. Hanya menghabiskan stok alias pengadaan lama. Saya enggak tahu kalau stok habis dan pengadaan baru, apakah harganya sudah berganti?” katanya, Selasa (6/9).
Ia memastikan seluruh komoditas pangan tersedia cukup di pasar. Fluktuasi harga, lanjutnya, bukan hal baru. Biasanya, pembeli bisa menyesuaikannya.
Namun selama beberapa haru pascakenaikan harga BBM subsidi, transaksi di pasar tradisional cenderung lesu. Hal itu berkaitan melemahnya daya beli masyarakat.