Karanganyar — Persatuan Driver Ambulans Soloraya (Pedas) meminta pemerintah memberikan kebijakan khusus bagi ambulans se-Indonesia agar boleh mengisi BBM (Bahan Bakar Minyak) subsidi jenis Pertalite untuk mobil berkapasitas di atas 1.400 cc. Sebab, kebanyakan ambulans saat ini berkapasitas di atas 1.400 cc.
Dengan mahalnya BBM nonsubsidi, operator ambulans merasa bebannya membeli bahan bakar semakin berat. Dikhawatirkan, layanan kemanusiaan terhambat.
Wakil Ketua Pedas, Hartono (45) mengatakan, ambulans seharusnya mendapat perlakuan khusus pembelian BBM. Ia menyebut hal itu diterapkan di mancanegara, dimana aturannya tak disamakan kendaraan pribadi.
“Sungguh ini permohonan serius kepada pemerintah pusat dan juga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mengkaji ulang pembatasan besaran cc mobil di atas 1.400 dilarang beli Pertalite, karena ini ranah kemanusiaan yang harus dijunjung tinggi,” ungkap Hartono, Senin (12/9).
Lebih lanjut Hartono menjelaskan, sopir ambulans tak menarik untung dari misi sosialnya. Sehingga tak boleh dipukul rata regulasinya dengan mobil pribadi apalagi mobil mewah.