Karanganyar — Sebanyak 1.520 pelaku usaha angkutan umum, ojek konvensional dan ojek online didata dalam program bantuan langsung tunai (BLT) pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Dinas Perhubungan (Dishub) masih akan memverifikasi calon penerimanya sebelum menyalurkan dana bantuan via rekening bank.
Kepala Dishub Karanganyar, Sri Suboko mengatakan data ribuan pelaku usaha angkutan umum tersebut sudah dikunci usai inventarisasi selesai per Senin (12/9).
Dari jumlah itu terdata 600-an ojol roda dua dan roda empat, 120-an ojek pangkalan dan awak serta pemilik armada angkutan umum yang tergabung di Organda.
Data mereka dihimpun dari paguyuban masing-masing. Sri Suboko mengatakan, data dari golongan angkot dan bus meliputi pemilik armada, sopir dan kru.
Data dari Dishub tersebut dipaparkan dalam rapat kerja bupati bersama Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Terdapat dua OPD yang juga menyerahkan data sasaran pemberian BLT BBM, yakni Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi (Disddagnakerkop) UKM. Tiga OPD tersebut mendapat penugasan menyalurkan BLT BBM bersumber APBD perubahan 2022.
Penting diketahui, penyaluran BLT BBM didasari Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 134/PMK.07/2022 tentang Belanja Wajib dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun Anggaran 2022. Penjabarannya, Pemerintah Daerah ditugaskan menganggarkan belanja wajib perlindungan sosial sebesar 2 persen dari Dana Transfer Umum (DTU).