“Kita belum tahu berapa anggaran pasti untuk program BLT BBM. Tugas kami hanya mendata sasaran saja. Itu pun masih akan diverifikasi agar tidak tumpang tindih yang disasar Dinsos dan Disdag pada program yang sama. Pendataan ini dilandasi NIK. Ada kemungkinan ojol ber-KTP Karanganyar namun narik orderan di luarnya atau sebaliknya,” kata Suboko kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (16/9).
Setelah lolos verifikasi, calon penerima diminta membuka rekening bank untuk mendapat transfer BLT BBM. Seiring hal itu, Bupati akan menerbitkan Perbup tentang penyaluran BLT BBM berikut SK penerimanya.
“Semua penyaluran ini berikut by name by addres dilandasi regulasi SK penerima berikut Perbup,” katanya.
Ia tak memungkiri tarif angkutan umum mengalami penyesuaian pascakenaikan harga BBM subsidi. Kenaikan tarif tersebut terjadi secara spontan. Saat ini, ia sedang mengajukan skema kenaikan tarif ke Bupati Karanganyar.
“Akan diputuskan sesuai aturan resmi untuk penyesuaian tarif. Saat ini, tarif yang naik bersifat spontanitas dari pengusaha,” katanya.