Klaten — Usai dihantam pandemi selama dua tahun, Perayaan Yaa Qowiyyu, atau sering disebut Sebagai Tradisi Sebaran apem, di Kecamatan Jatinom, Klaten, pada tahun ini menjadi lebih meriah. Ribuan warga dan para pedagang tumpah ruah saat tradisi tersebut digelar.
Menteri koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, saat menghadiri acara Dzikir, Sholawat dan Doa bersama di oro-oro Lapangan Kecamatan Jatinom, Klaten, Kamis (15/9) malam, mengatakan, perayaan Yaa Qowiyyu ini sebagai titik awal kebangkitan warga dan pedagang, hal ini ditandai dengan banyaknya pedagang yang berjualan saat tradisi digelar.
“Ini tadi saya melihat di sepanjang jalan banyak pedagang yang tumpah ruah hadir dalam acara Tradisi Yaa Qowiyyu, di Jatinom, hal ini menjadi tanda bahwa perekonomian warga sudah kembali bangkit usai pandemi Covid-19,” Katanya.
Dijelaskan Airlangga, Tradisi ini sudah digelar sejak jaman dahulu, tradisi sebaran apem ini merupakan tradisi tahunan yang digelar pertama oleh Kyai Ageng Gribig, untuk Warga Kecamatan Jatinom. Hal ini perlu dilestarikan, sehingga bisa sebagai upaya dalam peningkatan Ekonomi warga.
“Ini tradisi sejak Ki Ageng Gribig yang sudah sejak dahulu menggelar tradisi sebaran apem, hal ini lalu dilestarikan sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga,” Jelasnya.
Airlangga menambahkan, Ki Ageng Gribig selain menyebarkan agama Islam ditanah jawa, pihaknya menyebutkan bahwa Ki Ageng Gribig juga mendorong warga untuk lebih cinta terhadap tanah air.