“Investigasi atas peristiwa ini seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo harus dibuka secara terang benderang karena ditunggu berbagai pihak, terutama keluarga korban. Bila perlu prosedur penyelidikan yang mengarah kepada pelanggaran HAM dilakukan, mengingat di lapangan ada indikasi dan dugaan mengarah ke arah itu (pelanggaran HAM),” tegasnya.
Menurut tokoh perempuan yang juga sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Diwa Foundation ini, peristiwa semacam ini semestinya tidak terjadi, seandainya pihak-pihak penyelenggara bekerja secara profesional dengan komunikasi dan koordinasi yang baik. Namun seperti perumpamaan lanjut dia, nasi sudah menjadi bubur, nyawa ratusan orang sudah maelayang sia-sia, korban luka sedang berjuang menyelamatkan nyawanya.
“Investigasi harus profesional dipegang lembaga dan orang-orang yang berkompeten. Jangan sia-siakan ratusan nyawa yang melayang itu,” terangnya.
Dia menambahkan, peristiwa ini harus menjadi peringatan terakhir, bahwasanya nyawa lebih utama dari segala-galanya. Setiap kegiatan apapun, apakah itu hiburan, seni pertunjukan, pariwisata, olahraga yang digelar akbar agar mengedepankan unsur keamanan dan kenyamanan berbagai pihak.
Sebab tingkat keamanan dan kenyamanan bagi suporter, aparat keamanan, pemain dan lain-lain dalam sebuah pertandingan sepakbola itu menjadi prioritas utama.
“Buat apa menggelar event besar, spektakular, apalagi mendunia bila mengenyampingkan unsur keselamatan keamanan dan nyawa yang harus dipertaruhkan,” tandasnya.