Karanganyar — Pemerintah Kabupaten (pemkab) Karanganyar mengajak multikalangan agar membantu percepatan pengentasan kemiskinan hingga 2024. Kalangan yang digandeng mulai kampus, perusahaan hingga ormas.
Kepala Baperlitbang Karanganyar, Dwi Cahyono mengatakan hal itu usai launching gerakan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Karanganyar, Kamis (6/10). Angka kemiskinan reguler pada 2021 di wilayahnya sebanyak 10,68 persen. Sedangkan miskin ekstrem sebanyak 122.141 keluarga.
Berdasarkan Inpres no 4 tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, diinstruksikan gerakan itu disukseskan kementerian dan lembaga pemerintah maupun non pemerintah supaya tercapai kemiskinan ekstrem nol persen pada 2024.
“Percepatan ini tak bisa hanya dilakukan pemerintah saja. Tapi multistakeholder. Salah satu upaya dengan pembentukan forum CSR yang sudah diberi SK bupati Karanganyar. Tujuannya, potensi mengentaskan kemiskinan dipikirkan semua pihak. Bantuan materi maupun pemikiran akan sangat berarti,” katanya kepada wartawan.
Dalam launching itu, perwakilan dari Kampus UMUKA dihadirkan. Selain itu, penerimaan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) diarahkan mendampingi masyarakat dalam pemberdayaan usaha, peningkatan teknologi terapan hingga mengelola potensi desa.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono sebelumnya menyebut keberadaan BUMDes potensial meningkatkan taraf ekonomi masyarakat desa dan mampu mengentaskan kemiskinan.
Editor : Dhefi Nugroho