Karanganyar — Kalah bersaing dengan pesona objek alam lain diduga menjadi penyebab sepinya pendakian di Gunung Lawu.
Penyedia jasa porter pendakian gunung dari Sobat Trip, Syarif mengakui orderannya memandu ke puncak Lawu sepi. Para pehobi olahraga tersebut beralih ke Merbabu.
“Sepinya karena Merbabu sudah dibuka Maret lalu. Bahkan jalur pendakian Merbabu dari Selo sudah dibuka. Promosi di sana lebih bagus. Sekitar 2/3 pendaki Lawu larinya ke Merbabu,” katanya, Kamis (13/10).
Seiring sepinya pendakian Gunung Lawu, porter pun juga lebih banyak bergeser melayani orderan ke gunung-gunung dan obyek alam lainnya.
Ia mengatakan kenaikan harga BBM subsidi tak serta merta membuat tarif jasanya naik. Ia menyiasati dengan mengurangi beban operasional.
Koordinator Pariwisata dari Disparpora Karanganyar, Nardi mengatakan jumlah pendaki tercatat 300-an orang pada September 2022. Jumlah ini menurun hingga separuhnya dibanding bulan yang sama pada 2021.
Pada September tahun lalu, jumlah pendaki mencapai 600-an orang. Nardi mengatakan, bulan-bulan di akhir tahun sampai awal pergantian tahun memang sepi. Itu merupakan siklus tahunan aktivitas pendakian gunung.
Namun kondisi sepi saat ini disebabkan pula faktor lain. Seperti kenaikan harga BBM subsidi dan cuaca kurang bersahabat.