Solo – Rumah Sakit Kasih Ibu terus melakukan pengembangan fasilitas. Saat ini rumah sakit tipe B ini membangun dua gedung baru.
“Pandemi Covid-19 menuntut rumah sakit untuk berbenah untuk meningkatkan pelayanan prima terhadap pasien. RS Kasih Ibu Solo mengutamakan pelayanan secara profesional didukung sumber daya manusia (SDM) medis maupun nonmedis,” ucap Direktur RS Kasih Ibu Solo, Ndarumurti Pangesti Sabtu (15/10).
Menurutnya, di era digital seperti saat ini, rumah sakit juga dituntut bertranformasi digital dalam pelayanan terhadap pasien, baik layanan rawat inap maupun rawat jalan. Selain itu juga meningkatkan fasilitas, dan peralatan kesehatan berteknologi canggih.
“Pembangunan gedung baru sesuai visi dan misi untuk jadi RS unggulan dan terpercaya,” imbuhnya.
Pembangunan gedung baru ini dilakukan dua tahap. Tahap pertama pembangunan gedung berlantai 14 yang lokasinya di bagian belakang rumah sakit dan direncanakan selesai pada akhir 2023. Dimana nantinya untuk gedung baru di bagian belakang akan digunakan untuk pengembangan layanan rawat inap, ICU, dan fasilitas kesehatan lain.
Sedangkan tahap kedua, pembangunan gedung rawat jalan lima lantai di bagian depan rumah sakit. Gedung tersebut berkapasitas 260 tempat tidur atau bed dengan desain bergaya modern dan mewah. Fasilitas lainnya, sebanyak 24 ruang poliklinik, enam ruang medical check up, 55 bed perawatan intensif, dan ruang IGD yang luas dan memadai.
“Pengerjaan proyek pembangunan gedung, termasuk existing ditarget rampung pada akhir 2024,” ujarnya.
Sementara Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan, saat ini Kota Solo sudah ada 19 rumah sakit, baik negeri maupun swasta. Bahkan jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah.
“Perkembangan teknologi yang begitu pesatnya kalau rumah sakit tidak mengikuti, maka mereka ditinggal pasiennya. Artinya, yang menangkap rumah sakit yang lain yang siap,” katanya.
Dia menyebut, persaingan pelayanan kesehatan di rumah sakit kian kompetitif. Masing-masing rumah sakit berupaya menawarkan pelayanan unggulan kepada masyarakat. Terlebih saat ini rumah sakit Tipe B di Kota Solo tidak begitu banyak, berbanding denga rumah sakit Tipe C.
Editor : Wahyu Wibowo