Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Veri Anggrijono ikut mengapresiasi dilaksanakannya penandatanganan LoIdalam skema imbal dagang ini dan berharap segera dilakukan proses transaksi perdagangan.
“Dengan adanya komitmen awal ini, kedua pelaku usaha diharapkan dapat melakukan transaksi riil di awal tahun 2023,” jelas Veri.
PT TBI sebagai Badan Pelaksana turut hadir dalam kegiatan ini untuk menyosialisasikan skema imbal dagang bto bsekaligus melengkapi informasi dari Kementerian Perdagangan mengenai imbal dagang.
“Sebanyak 20 komoditas yangmenjadi fokus utama untuk diimbaldagangkan yaitu perhiasan, fiber optik, emas, essensial oil, deterjen, elektronik rumah tangga, furnitur, mesin, alas kaki, autopart, arang kayu, selimut, ban, rempah-rempah, kertas, kopi, teh, karet, kereta, minuman jus buah,dan produk alpalhankam, tentunya juga terbuka bagi produk potensial lainnya,” tambahDirekturUtama PT TBI Hendra.
Acara seminar dilanjutkan dengan sesi berbagioleh Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Meksiko Husodo Kuncoro Yakti dan Kepala ITPC Budapest Sari Handini Murtiyang menggambarkan keuntungan yang diperoleh serta pengalaman dalam memfasilitasi kedua Badan Pelaksanahingga disepakatinya MoUIndonesiadengan kedua negara tersebut.
Untuk mendalami bagaimana imbal dagang dilaksanakan, belasan perusahaan dari berbagai negara melangsungkan sesi one on one meetingbersama PT TBI. Para pengusaha mancanegara mengikuti sesi ini dengan sangat antusias.