Klaten — Berdasarkan laporan Badan Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Gunung Merapi masih terus mengeluarkan lava pijar. Status Merapi hingga kini masih Siaga, namun warga diimbau untuk tetap waspada.
Laporan BPPTKG, Sabtu (29/10), terpantau sudah terjadi 14 kali guguran lava dari puncak Gunung Merapi, dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter, Suara guguran terdengar dari Pos Babadan sebanyak 7 kali dengan intensitas sedang.
Dalam minggu ini, kegempaan Gunung Merapi tercatat 247 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 70 kali gempa Fase Banyak (MP), 303 kali gempa Guguran (RF), 25 kali gempa Hembusan (DG), dan 1 kali gempa Tektonik (TT).
Volume kubah terhitung tetap. Yaitu untuk kubah lava barat daya sebesar 1.626.000 m3 dan kubah tengah sebesar 2.772.000 m3.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 Km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 Km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 Km dan Sungai Gendol 5 Km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 Km dari puncak.