Sukoharjo – Tahapan pertama Muktamar ‘Aisyiyah telah dimulai dengan dihelatnya Sidang Pleno I Muktamar ‘Aisyiyah ke-48 di Auditorium Djazman, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (5/11). Pertama dalam sejarah, Muktamar ‘Aisyiyah berlangsung secara hybrid, yakni secara offline dan online.
“Kami sebagai tuan rumah Muktamar Muhammadiyah-‘Aisyiyah merasa sangat bangga, kemarin terbukti pelaksanaan Sidang Pleno muktamar Muhammadiyah sudah berjalan lancar, insya Allah Sidang Pleno I Muktamar ‘Aisyiyah hari ini juga tidak kalah lancarnya. Kelancaran ini menjadi energi baru bagi panitia untuk mensukseskan muktamar,” ucap Rektor UMS sekaligus Ketua Panitia Penerima Muktamar 48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah, Prof Dr Sofyan Anif.
Sidang Pleno I diikuti oleh 1978 peserta muktamar. Mereka berasal dari 208 lokasi di 34 provinsi termasuk Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah dari 8 negara.
“Sidang Pleno I ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari seluruh agenda Muktamar ‘Aisyiyah ke-48, dan telah sejalan dengan ketentuan regulasi karena telah disepakati dalam Sidang Tanwir Muhammadiyah-‘Aisyiyah yang lalu,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Dr Siti Noordja.
Ia mengungkapkan, Muktamar ‘Aisyiyah diselenggarakan dalam perkembangan teknologi yang sudah sangat maju. Dalam situasi pandemi, Muktamar ‘Aisyiyah diselenggarakan secara hybrid, yakni sebagian sidang dilakukan daring dan luring. Namun nantinya pada 19-20 November 2022, Muktamar akan berlangsung secara luring.