Karanganyar — Empat calon kades Buntar Kecamatan Mojogedang berebut datang paling awal di balai desa yang akan dipakai pemungutan suara. Bahkan, ada yang datang ke lokasi mulai pukul 01.00 WIB padahal pencoblosan baru dibuka keesokan harinya pukul 08.00 WIB.
Mereka datang sudah pakaian rapi dan siap menjamu para pemilih. Aksi para calon kades ini pun cukup menggelitik bagi Bupati Karanganyar Juliyatmono.
Hal itu disampaikan Bupati kepada wartawan seusai menggunakan hak pilihnya di balai desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, Rabu (9/11).
“Saya menerima laporan di Buntar empat calon berebut datang dari jam 1 pagi. Ada yang jam 3 pagi. Mungkin wangsit e ngono,” kelakar Bupati.
Menurut Bupati, panitia akhirnya memperbolehkan para calon hadir lebih awal di balaidesa setempat. Buntar dipetakan menjadi salah satu desa dengan potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tinggi saat pelaksanaan pilkades. Terdapat empat calon bertarung di pilkades tersebut dengan kekuatan tidak main-main.
“Pantauan di desa lain secara umum pilkades lancar dan aman. Hanya Buntar ini yang agak lain,” kata Bupati.
Bupati memulai pemantauan penyelenggaraan pilkades dari Desa Blulukan dan Klodran, Kecamatan Colomadu. Dalam pemantauan tersebut penyelenggaraan berjalan aman dan lancar. Kemudian dilanjutkan ke wilayah Ngijo, Kecamatan Tasikmadu. Bergeser lagi ke Desa Kaliboto dan Buntar, Kecamatan Mojogedang; Desa Dukuh, Kecamatan Ngargoyoso; Desa Harjosari dan Tohkuning, Karangpandan, Desa Ngadiluwih, Kecamatan Matesih; Desa Wonokeling dan Petung, Kecamatan Jatiyoso.
Editor : Dhefi Nugroho