Timlo.net—Pasar smartphone di Indonesia mengalami penurunan 21% year-on-year (YoY) pada kuartal ketiga 2022 menurut data Counterpoint’s Monthly Indonesia Smartphone Channel Share Tracker. Sekalipun mengalami penurunan, Oppo tetap memegang kepemimpinan dan mengalami pertumbuhan di pasar ponsel di Indonesia.
Penurunan ini dikarenakan kondisi makro ekonomi dan masalah nilai tukar, tulis Gizmo China, Selasa (15/11). Dampak kondisi ekonomi itu berkurang selama masa pandemi dan pasar mengalami peningkatan yang signifikan. Tapi, begitu PPKM dihentikan, penjualan ponsel turun lagi.
Terjadi penurunan terhadap penjualan ponsel dengan harga Rp2,3 juta ke bawah sebanyak 38 persen. Situasi yang sama terjadi untuk ponsel dengan harga Rp2,3 juta hingga Rp3,8 juta. Peningkatan hanya terjadi pada segmen ponsel premium.
Pada kuartal ketiga 2022, Samsung dan Oppo memimpin segmen ponsel dengan harga Rp7,8 juta hingga Rp10,9 juta dengan pangsa pasar 63%. Apple dan Samsung menjadi pemimpin untuk segmen pasar dengan harga Rp10,9 juta ke atas. Jumlah pangsa pasarnya mencapai 19%.
“Segmen harga Rp7,8 juta hingga Rp10,9 juta bisa menjadi pasar yang menarik melihat tingkat pertumbuhannya yang tinggi di masa yang bergejolak secara ekonomi. Di Indonesia, produsen menawarkan spesifikasi seperti RAM 8-12GB, ROM 256, kapasitas baterai 4.000-6.000mAh dan kemampuan 5G. Spesifikasi ini bisa menolong mentarget konsumen lebih baik,” ujar Analis Senior Counterpoint, Febriman Abdillah.
Pangsa pasar ponsel 5G di Indonesia mencapai 25% pada kuartal ketiga 2022. Penjualan ponsel 5G naik 42% year-on-year. Pertumbuhan ini didominasi ponsel dengan harga Rp3,9 juta hingga Rp5,4 juta. Terutama ponsel seperti seri Galaxy A33, seri M33 dan vivo Y75 mengalami kenaikan penjualan.
Editor : Ranu Ario