Wonogiri — Banjir di Kecamatan Eromoko Rabu (16/11) disebut terjadi karena mulut luweng terlalu sempit sehingga tidak mampu menampung debit air.
“Bukan disebabkan luweng tersumbat. Banjir itu terjadi karena debit air tinggi sedang mulut luweng sempit. Mulut luweng selalu dibersihkan,” ungkap Camat Eromoko Danang Erawanto, Kamis (17/11).
Menurut Camat Eromoko, banjir yang terjadi diwilayahnya pada Rabu sore itu melanda dua desa. Diantaranya di Dusun Wonosoma Desa Basuhan kemudian di Dusun Brengkut,Kangkung Desa Pucung.
“Dua desa ini sama-sama punya luweng,” bebernya.
Danang menegaskan, penyebab banjir di dua desa itu bukan karena mulet luweng tersumbat.Tapi, karena mulut luweng tersebut sempit, berongga dan menyamping, sehingga air hanya bisa merembes ke dalam luweng saja.
“Di sana itu nggak ada drainase, pembuangan akhir air hujan ya luweng. Nah, ketika curah hujan tinggi mulut luweng ndak bisa menampung debit air yang pada akhirnya meluap dan menggenangi sejumlah rumah pekarangan warga setempat,” jelasnya.
Menurut Danang, mulut luweng itu tidak bisa dilebarkan. Takutnya kata dia bisa-bisa mulut menjadi amblas. Sebab, kontur luweng berada pada lapisan batuan kapur.