Karanganyar — Badan Otorita Borobudur (BOB) mengunjungi rumah batik Giriarum Desa Girilayu Matesih, Jumat (19/11). Ini merupakan akhir dari pelatihan usaha produk heritage berkemasan modern yang dijalaninya.
Pelatihan diberikan kepada 57 orang yang tergabung dalam 8 kelompok. Mereka berasal dari Kabupaten Sragen dan Karanganyar sejak Juni alu.
Plh Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin mengatakan kegiatan pelatihan telah ditutup pada Kamis (17/11) di Hotel Harris Solo.
“Kemarin sudah kami tutup. Lalu hari ini ajak para ritel ikut trip ke lokasi di Sragen dan Karanganyar. Agar melihat langsung potensi ekraf di dua lokasi ini,” ujarnya, Jumat (18/11) saat tinjauan ke Rumah Batik Giriarum di Desa Girilayu, Matesih.
Tinjauan diharapkan dapat menyakinkan para ritel modern akan keberadaan brand Batik Arga Praga yang merupakan kumpulan brand dari pelatihan yang telah sukses dilakukan. Selain di Rumah Batik Giriarum. Tinjauan juga dilakukan di kelompok Batik Mekarjaya dan Kelompok Batik Soka Prada yang berada di Kabupaten Sragen Jawa Tengah.
Setidaknya ada 27 motif batik yang dikembangkan dari dua kabupaten itu. Ke depan kolaborasi harus terus terjalin sehingga puluhan motif batik dapat dikemas dengan baik.
Lebih lanjut, Angin, sapaan akrabnya mengatakan pentingnya ekraf di sektor pariwisata. Sebab wisatawan saat ini sudah tidak lagi sekedar ke destinasi wisata dan melakukan kegiatan wisata. Pola wisatawan mengalami perubahan tren. Mereka juga mencari ciri khas yang otentik dari destinasi wisata yang dituju.