Klaten — Hujan deras yang turun di wilayah Kabupaten Klaten belakangan ini membuat sejumlah desa tergenang air. Tak terkecuali Kecamatan Karangdowo yang tergolong rawan banjir. Penyebabnya karena luapan dua aliran sungai yang mengapit wilayah tersebut.
Camat Karangdowo, Tomisila Adhitama, saat dikonfirmasi Timlo.net di Desa Bakungan Selasa (29/11) menjelaskan, ada tiga desa yang rawan banjir. Yakni meliputi desa Kupang, Karangwungu, Dan Bakungan. Banjir terjadi lantaran adanya intensitas hujan yang cukup tinggi, membuat aliran sungai meluap.
“Desa rawan banjir sebenarnya hanya di Kupang, namun jika aliran sungai, naik maka dampaknya ke desa Karangwungu, dan sedikit ke Desa Bakungan,” jelasnya.
Dikatakan, saat terjadi banjir di Kecamatan Karangdowo, hanya sesaat tidak berlangsung lama air yang menggenang area pemukiman, dan begitu hujan reda aliran sungai mulai surut, banjir pun juga surut.
Menurut dia, dua desa tersebut dikepung dua sungai, yakni sungai Bloro dan sungai Tempel yang berhulu dari lereng gunung Merapi.
“Jika potensi dari atas (lereng Gunung Merapi) terjadi hujan deras, lalu aliran sungai naik, masuk ke desa tersebut,” ungkapnya.
Upaya dari pemerintah kecamatan, selalu bergerak bersama untuk membersihkan sungai. Banyaknya sampah di sungai, rumpun bambu, membuat aliran sungai tidak lancar sehingga meluap ke pemukiman.