Surabaya — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menginisiasi Bupati/Wali Kota se-Jawa Tengah untuk menerapkan kurikulum pendidikan antikorupsi di sekolah-sekolah. Hal itu mendapat tanggapan dari Ketua KPK RI, Komjen Pol Firli Bahuri saat acara pembukaan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022 di Surabaya, Kamis (1/12).
“Begini, KPK memang mendorong dalam rangka pendidikan sosialisasi kampanye antikorupsi karena itu KPK meminta untuk seluruh kepala daerah untuk pembelajaran materi antikorupsi baik itu SD, SMP dan SMA,” ujar Firli.
Lantaran sekolah-sekolah itu merupakan kewenangan masing-masing daerah, papar dia, diharapkan tiap kepala daerah ikut ambil peran dalam penerapan kurikulum pendidikan tersebut.
“Karena itu ada di bawah kewenangan Gubernur Bupati, Wali Kota, Bupati, maka mereka tentu kita harapkan andil besar. Mereka dari itulah akan menimbulkan sumbangsih kepala daerah dalam menanamkan nilai-nilai integritas untuk menghindari korupsi dan juga sekaligus upaya pemberantasan nyata korupsi yang dilakukan kepala daerah,” tegasnya.
Sementara itu, sampai saat ini di Jawa Tengah sudah ada 23 SMA dan SMK negeri yang menerapkan kurikulum pendidikan antikorupsi. Yaitu, SMAN 2 Salatiga, SMAN 15 Semarang, SMKN 1 Purwodadi Kabupaten Grobogan, SMKN 2 Kendal, SMKN Jateng Kota Semarang.