Wonogiri — Bupati Wonogiri Joko Sutopo mendapatkan penghargaan dalam Anugerah Dwija Praja Nugraha dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sabtu(3/12). Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Ketua PGRI Jawa Tengah Muhdi bertepatan dengan puncak acara HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional yang dihadiri Presiden RI Joko Widodo di Marina Covention Center Semarang.
“Guru dan tenaga kependidikan memiliki totalitas, kredibilitas dan integritas dalam membangun bangsa dengan cara mencerdaskan anak bangsa. Atas hal itu, Wonogiri bisa mendapatkan penghargaan Dwija Praja Nugraha,” kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada wartawan di Wonogiri.
Dwija Praja Nugraha merupakan penghargaan yang dianugerahkan PGRI kepada kepala daerah yang memiliki perhatian dan komitmen tinggi terhadap pembangunan pendidikan, profesionalitas, kesejahteraan guru, dan PGRI. Sementara itu, Bupati Wonogiri selama ini sudah memberikan perhatian dan kepeduliannya dengan menelurkan program sekolah gratis, seragam gratis dan beasiswa mahasiswa berprestasi.
“Pemkab Wonogiri mengapresiasi, berterima kasih dan mengucapkan salam hormat kepada guru dan tenaga kependidikan yang ada,” ujarnya.
Penghargaan itu adalah hal yang sangat membanggakan bagi Wonogiri. Dengan ini juga menjadi pemantik semangat supaya Wonogiri makin baik. Dalam hal ini, Pemkab Wonogiri bakal berupaya meningkatkan capaian IPM di Wonogiri.
Menurut dia, salah satu indikatornya adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM) lewat entitas pendidikan. Ke depan, program yang sudah berjalan baik akan dilanjutkan. Program lain yang perlu dievaluasi bakal dievaluasi demi upaya peningkatan IPM makin optimal.
“Itu demi angka IPM yang makin baik dari waktu ke waktu,” katanya.
Bupati mengatakan, saat ini pihaknya masih dihadapkan dengan jumlah formasi guru yang belum ideal karena masih adanya moratorium. Di sisi lain, pemerintah masih menjalankan perekrutan satu juta guru. Selain itu kata dia, Pemkab Wonogiri saat ini juga tengah fokus untuk mengawal sekitar 647 guru GTT yang belum terakomodir statusnya pada seleksi PPPK.
“Kita kawal terus. Kemarin sudah ada tahapan verifikasi ulang dari Kemenpan RB untuk dilakukan upaya yang lebih terkonsolidir. Artinya dilakukan pengawalan dari daerah, harapannya di 2023 teman-teman ini sudah berstatus PPPK,” bebernya.
Meski mendapatkan penghargaan Dwija Praja Nugraha, bupati menuturkan saat ada apresiasi atas kerja kinerja yang dilakukan, maka konsekuensi logisnya adalah muncul tanggung jawab yang lebih besar. Pihaknya memastikan kualitas pelayanan pendidikan tak akan menurun.
Karena itu menurut dia dibutuhkan suatu ruang yang diinisiasi oleh seluruh elemen. Pemerintah, PGRI, tenaga kependidikan dan semua pihak terkait harus hadir dan berkomitmen untuk membangun dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tugas kebangsaan masih belum selesai di mana masih dihadapkan dengan IPM Wonogiri yang masih perlu ditingkatkan supaya tak kalah dengan kabupaten/kota lainnya.
Berdasarkan data BPS Wonogiri, IPM Wonogiri pada 2021 berada di angka 70,49 persen.
Sebelumnya, Pemkab Wonogiri juga mendapatkan penghargaan pada Anugerah Meritokrasi Jawa Tengah 2022 yang digelar di Atria Hotel Magelang pada Kamis (1/12) lalu.
Wonogiri mendapatkan Anugerah Meritokrasi dengan Kategori Baik dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah poin 300 poin.
Anugerah Meritokrasi adalah pemberian penghargaan terhadap manajemen kepegawaian dan pembinaan sumber daya manusia dalam hal ini ASN yang ada.
Menurut Bupati, penghargaan itu didapatkan atas semangat bersama untuk membangun good government dan pemerintahan yang clear and clean. (Adv Prokompim Setda kab Wonogiri)
Editor : Dhefi Nugroho