Wonogiri — Proses pencarian korban kalap yang merupakan warga asal Sukoharjo di sungai kawasan obyek wisata religi Kahyangan Desa Dlepih Kecamatan Tirtomoyo mengalami sejumlah kendala. Meski begitu, tim SAR menyebut masih terus berupaya melakukan penyisiran.
“Hingga saat ini belum ditemukan. Jumlah personel yang mencari ada sekitar 50 orang, dari SAR Wonogiri dan relawan dari berbagai kalangan,” kata Korlap SAR Wonogiri Koming kepada wartawan, Senin (5/12).
Diketahui korban adalah Suparno (54) warga Dusun Bangsren Desa Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Ia ke Kahyangan bersama Inama Arani (35) warga Sambirejo Kecamatan Banjarsari Solo pada Minggu (4/12) siang. Suparno dinyatakan tenggelam sedangkan Inama selamat.
“Kendalanya karena di lokasi banyak batuan. Yang kedua banyak bebatuan yang sifatnya terjal dan banyak jepitannya. Ada lubang, semacam rong. Di titik awal kedalaman sungai sekitar empat meter,” ujarnya.
Menurut Koming, tempat atau titik awal korban jatuh ke sungai sebenarnya tidak luas. Namun ada kendala di arus air. Arus atas tidak begitu besar, namun arus bawah cukup besar. Sehingga jika dilakukan sampai ke dasar sungai sudah terbawa arus kembali.
“Ini kami bagi dua tim. Satu tim fokus di titik awal jatuhnya korban. Dan tim kedua melakukan penyisiran dari lokasi kejadian hingga ke tempat kami kumpul ini. Tepatnya di bangsal Kahyangan atau Selo Payung, jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi kejadian,” jelasnya.
Hingga saat ini, proses pencarian korban masih terus dilakukan. Menurut Koming, pihaknya terus melakukan sembari menunggu perkembangan. Akan ada evaluasi tim pencari terkait kendala dan hal-hal yang perlu dilakukan.
“Karena situasi tadi malam pencarian dihentikan. Kami tidak mau mengambil risiko. Karena arus air meningkat. Prediksinya juga susah, kalau tiba-tiba atas deras dan bawah banjir. Ini tadi pagi mulai jam 07.00 WIB,” imbuhnya.
Editor : Dhefi Nugroho