Perhatian: Aksi bunuh diri tidak dibenarkan dalam ajaran agama apapun. Artikel ini bukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Jika anda merasakan gejala depresi, segera konsultasi ke psikolog, psikiater, ataupun pihak berwenang lain.
Wonogiri — SM (60) warga Dusun Sambijajar RT1/RW5, Desa Sambirejo, Kecamatan Jatisrono dikabarkan meninggal dunia dengan cara bunuh diri. Sebelumnya, korban sudah empat kali melakukan percobaan bunuh diri namun dapat digagalkan pihak keluarga.
“Empat kali (percobaan bunuh diri) bisa digagalkan keluarganya. Ini yang kelima kalinya,” ujar Kepala Desa Sambirejo Maryadi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (5/12).
Dijelaskan, peristiwa itu diketahui terjadi pada Senin sekitar pukul 05.30 WIB. Kali pertama diketahui anak dan keponakan korban. Saat itu, korban ditemukan sudah meninggal dunia dalam posisi menggantung di blandar depan rumah.
Dari informasi, semasa hidup korban menderita penyakit komplikasi yang membuat psikis tertekan hingga depresi.
Kepala Desa Sambirejo menuturkan, sebelum menderita penyakit, korban pernah bekerja sebagai pedagang di Bogor, Jabar. Menurut dia, waktu berdagang usahanya terbilang sukses.
“Ia (korban) dulu usahanya sukses di Bogor. Lalu usahanya colaps, setahun kemudian ditinggal istrinya pergi,” kata Kades Sambirejo.
Saat pulang kampung, kata Maryadi, kondisinya sudah linglung (depresi). Setelah itu korban menderita penyakit yang kabarnya komplikasi.
Sebelumnya korban sudah mencoba bunuh diri sebanyak empat kali. Aksi itu berhasil digagalkan oleh keluarganya.
“Padahal pihak keluarga sendiri ndak kurang-kurangnya sudah memberi nasihat,” paparnya.
Ditambahkan, selama ini korban hidup dan tinggal di rumah bersama kerabatnya. Sementara, anak-anaknya berada di perantauan.
“Yang dua di Jakarta dan yang satu di kampung tinggal satu rumah dengan korban,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto diwakili Kasie Humas AKP Anom Prabowo membenarkan adanya peristiwa bunuh diri di Dusun Sambijajar Desa Sambirejo Kecamatan Jatisrono. Pihaknya menyebut peristiwa itu murni bunuh diri. Pasalnya, dari hasil pemeriksaan luar tim medis, pada tubuh korban tidak ditemukan bekas penganiayaan.
Selain itu kata Anom, berdasarkan keterangan saksi dan keluarga menyatakan bahwa korban sebelumnya mengidap penyakit komplikasi dan mengalami depresi. Selain itu, korban juga ditinggal pergi istrinya atau pisah ranjang.
“Barang bukti yang diamankan berupa satu potong kain seprei dengan panjang 200 centimeter,” tandasnya.
Editor : Dhefi Nugroho