Wonogiri — Warga Kecamatan Ngadirojo masih mengeluhkan bau limbah yang diduga berasal dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT AAA di Desa Pondok kecematan setempat. Saat ini pabrik pengolahan jagung itu disebut masih dalam proses perbaikan IPAL.
“Kadang masih bau, apalagi kalau habis hujan, tidak berselang lama langsung bau,” kata warga Desa Purworejo Kecamatan Ngadirojo, Andika, Selasa (6/12).
Menurut dia, selama berbulan-bulan, warga yang tinggal di sekitar pabrik itu mencium bau limbah yang mengganggu, seperti misalnya Desa Purworejo, Desa Bulusulur hingga Desa Ngadirojo Kidul.
Andika mengatakan, kali terakhir bau limbah tercium dari rumahnya sekitar dua hari yang lalu, memang saat itu di sekitar tempat tinggalnya baru saja diguyur hujan.
“Munculnya juga sewaktu-waktu, kadang malam hari. Sangat mengganggu karena tidak enak,” ujarnya.
Sementara itu, Staf Legal PT AAA, Wahid mengatakan, hingga saat ini proses perbaikan terus berjalan dan sudah menyentuh angka 80 persen, tinggal melakukan pemasangan cover bagian atas dari kolam pengolahan limbah.
Secara pasti kata Wahid, pihaknya tak dapat memastikan kapan proses perbaikan IPAL itu akan rampung. Menurutnya, yang jelas saat ini proses perbaikan masih terus berjalan.
“Tanggalnya tentatif, karena progresnya berjalan. Semoga lebih cepat lebih baik, yang penting cuacanya juga mendukung,” ujarnya.
Wahid menambahkan, adanya proses perbaikan IPAL utamanya adalah agar warga sekitar khususnya di Kecamatan Ngadirojo yang terdampak bau limbah bisa kembali menghirup udara segar dan bebas dari bau limbah.
Seperti diberitakan sebelumnya, pihak PT AAA memastikan proses perbaikan IPAL itu akan rampung dibulan Desember. Sejak mendapat protes warga, pihak perusahaan mengebut proses percepatan peningkatan pengolahan IPAL.
Pihaknya memastikan dengan upgrade sistem IPAL dipastikan dampak bau limbah akan berkurang dan nyaris tak ada bau limbah. Sebab, dalam proses perbaikan itu pihaknya mengaku telah menggandeng konsultan dalam bidang pengelolaan IPAL yang sangat ahli dan profesional.
Namun begitu, tak dapat dipungkiri bahwa perbaikan pengelolaan IPAL itu tidak bisa selesai secara instan, sebab timbul bau limbah itu juga tidak instan. Oleh sebab itu pihak perusahaan juga sedang berupaya mencari solusi jangka pendek agar selama proses perbaikan IPAL itu, warga tidak terganggu dengan bau limbah.
Editor : Dhefi Nugroho