Wonogiri — Pelayanan untuk warga binaan (wabin) di Lapas Kelas II B Wonogiri bakal dimaksimalkan. Disebut, pelayanan itu nanti akan diberikan secara prima dengan mengadopsi konsep pelayanan di salah satu lapas di Jawa Timur.
“Kita akan mencoba memberikan pelayanan prima kepada wabin diLapas Wonogiri ini seperti apa yang saya lakukan waktu masih di Lapas Kelas I Surabaya di Porong, Sidoharjo,” ungkap Kepala Lapas Wonogiri baru Agustiyar Ekantara saat ditemui wartawan usai mengikuti lepas sambut Kepala Lapas Kelas II B Wonogiri, Kamis (8/12).
Mantan Kabid Pembinaan Narapidana Lapas Surabaya Kelas I di Porong Sidoarjo ini mengaku bakal mengaplikasikan ilmu dan pengalaman yang didapatnya sewaktu dirinya dua tahun berdinas di sana (Lapas Porong).
“Kita akan maksimalkan pelayanan integrasi dan remisinya. Lalu pelayanan untuk masyarakat, seperti kunjungan tatap muka keluarga wabin akan dilayani dengan maksimal juga. Kemudian yang memang tidak boleh bertemu akan kita berikan layanan video call,” jelasnya.
Agustiyar menuturkan, di Lapas Porong jumlah napi sangat banyak, mencapai ribuan orang. Bahkan terdapat sejumlah napi teroris. Jika dibanding di Lapas Wonogiri kata Agustiyar jumlah napinya hanya sekitar 300 orang. Namun begitu, pihaknya akan terlebih dahulu melakukan pemetaan.
“Mudah-mudahan lebih enteng. Jadi kita pemetaan dulu, wabinnya seperti apa. Mudah-mudahan di Jateng ini mudah diatur, kan kalau mudah diatur pembinaannya bisa lancar dan aman,” bebernya.
Di lain sisi kata Agustiyar untuk internal Lapas pihaknya memilih meneruskan program yang ada. Dimana, program yang sudah dilaksanakan sewaktu kepemimpinan Kalapas Heri, yang kini menjabat Kabid Administrasi Keamanan dan Tata Tertib Lapas Kelas I Surabaya.
“Saya kira apa yang sudah dilakukan Pak Heri akan saya lanjutkan saja. Nanti, yang perlu disempurnakan kita akan sempurnakan, yang perlu tambahan inovasi ya kita tambah,” terangnya.
Sementara itu Kepala Kanwil Kemenhumkam Jawa Tengah A Yuspahruddin menambahkan, pergantian Kepala Lapas adalah biasa. Hal ini dalam rangka tour of duty dan tour of area.
“Menambah pengalaman, supaya pengetahuan tentang budaya juga bertambah,” ujarnya.
Menurut dia, pembinaan wabin didalam Lapas dan Rutan itu erat kaitannya dengan budaya.
Editor : Dhefi Nugroho