Karanganyar — Petani disarankan memakai pupuk organik untuk menyiasati menurunnya alokasi pupuk subsidi.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Karanganyar, Siti Maesyaroch meminta petani beralih ke pupuk organik untuk mengurangi ketergantungan pupuk kimia. Ia menyebut kebutuhan ideal pupuk sebenarnya hanya 200 kilogram per hektare sampai panen.
“Tahun 2023 hanya urea dan NPK yang disubsidi. Itu pun enggak semua petani dapat,” katanya, Selasa (13/12).
Ia optimistis meski alokasi pupuk subsidi merosot, produktivitas padi Karanganyar tetap surplus. Pupuk organik dapat diproduksi mandiri maupun ke koperasi tani.
“Pengubinan di Karanganyar tinggi. 6,2 ton per hektare. Sebelumnya 6 ton per hektare atau lebih tinggi dibanding rata-rata nasional 5,9 ton per hektare,” katanya.
Editor : Wahyu Wibowo