Wonogiri — Penyandang disabilitas berpeluang untuk bergabung dalam badan adhoc KPU. Dengan catatan, masih mampu menjalankan tugas, baik secara fisik maupun pemikiran.
“Kami terbuka jika ada teman-teman difabel yang mau mendaftar. Yang penting mampu menjalankan tugas, baik secara fisik maupun pemikiran, itu wajib,” kata Ketua KPU Wonogiri Toto Sihsetyo Adi, Jumat (16/12).
Dijelaskan, penyandang disabilitas bisa mendaftar dan bergabung dalam badan adhoc KPU. Diantaranya, sebagai Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pendaftaran Pemilih (Pantarlih), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan petugas ketertiban (Gastib).
Menurut dia, tidak ada kuota khusus bagi pendaftar dari kalangan difabel karena mereka disetarakan dengan pendaftar lainnya.
“Untuk pendaftar PPK ini ada beberapa yang difabel, tapi jumlahnya belum kami hitung,” ujarnya.
Disebutkan, pada Pemilihan Bupati (Pilbup) 2019 lalu, ada dua anggota PPK yang merupakan penyandang disabilitas.
Komisioner KPU Wonogiri Augustina Puspa Dewi menambahkan, pihaknya akan mengakomodir pendaftar dari kalangan difabel yang mempunyai keinginan, mampu dan memenuhi persyaratan KPU.
“Kami sudah menyosialisasikan. Sekarang baru beberapa teman difabel yang punya keinginan mendaftar,” terangnya.
Ditambahkan, pendaftar badan adhoc bisa menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Anggota KPU dan Badan Adhoc (SIAKBA). Aplikasi itu memudahkan pendaftar karena warga yang tinggal di luar daerah lebih mudah mendaftarkan diri.
“Ada warga ber-KTP Wonogiri yang merantau ke Subang (Jabar), ada juga yang tinggal di Pati, juga mendaftar,” katanya.
Antusiasme pendaftar PPK di Kabupaten Wonogiri sangat tinggi. Jumlah pendaftar yang berkas persyaratannya sudah lengkap mencapai 563 orang.
Antusiasme tersebut menurutnya tidak hanya karena adanya kenaikan honor badan adhoc. Tetapi juga karena kemudahan pendaftaran online melalui aplikasi SIAKBA.
“Kesadaran anak muda, baik fresh graduate maupun yang masih kuliah tahap akhir sangat tinggi. Mereka ada keinginan untuk berpartisipasi sebagai penyelenggara, bukan sekadar pemilih. Itu berbeda dengan dahulu yang saat itu fresh graduate belum ada keinginan mendaftar,” tandasnya.
Editor : Dhefi Nugroho