Klaten — Usai meraih juara harapan kedua kategori Digital Kreatif dalam lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022, Candi Plaosan jadi wisata unggulan di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten. Pasalnya, selain memiliki keindahan reliefnya, Candi Plaosan juga memiliki simbol toleransi beragama.
Desa Wisata Bugisan sebelumnya masuk dalam 50 besar terbaik dari 3.419 desa wisata dari 34 provinsi se-Indonesia. Penghargaan yang diserahkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut, semakin mengukuhkan Bugisan sebagai destinasi desa wisata pilihan tingkat nasional.
Kepala Desa Bugisan, Heru Nugroho, mengatakan, ikon wisata Desa Bugisan yang sangat dikenal masyarakat yaitu Candi Plaosan. Candi ini dibangun oleh raja keenam Kerajaan Mataram Kuno pada abad IX, Rakai Pikatan, untuk salah seorang permaisurinya bernama Pramudyawardani.
“Kami dari desa berusaha mengenalkan Candi Plaosan atau biasa disebut Candi Kembar, karena kisah Candi Plaosan yang sangat unik, percintaan yang berbeda agama. Rakai Pikatan beragama Hindu, Pramudyawardani beragama Budha, bisa bersatu di Candi Plaosan,” jelasnya.
Candi Plaosan memiliki simbol dari toleransi beragama dan memiliki ciri khas relief atau corak arsitektur antar agama Hindu dan Budha.