SOLO — Terjadi perseteruan di kawasan Keraton Solo pada Jumat (24/12) malam. Dua kubu berseberangan yakni kubu Sinuhun Paku Buwono XIII dan Lembaga Dewan Adat (LDA) dikabarkan terlibat bentrok.
Belum diketahui secara pasti, penyebab bentrokan itu. Namun, saat dikonfirmasi perwakilan dari masing-masing kubu mengaku bahwa kelompok mereka diserang terlebih dahulu.
“Yang bertahan hanya beberapa abdi dalem kalu disuruh melawan ya pastinya tidak berani,” ujar Wakil Ketua LDA KP Eddy S Wirabhumi saat dikonfirmasi, Sabtu (24/12).
Dikatakan, ada sejumlah 50 orang yang hendak mengunci seluruh pintu akses ke Sasana Wilapa sekitar pukul 21.00 WIB.
Salah seorang dari kelompok tersebut membawa dan kemudian menodongkan pistol. Menurutnya, pihak LDA yang saat itu tengah berjaga di dalam kawasan Keraton Surakarta dan hanya bertahan agar tetap bisa berada di dalam keraton.
“Karena ada aksi pasti ada reaksi Mas Yudistira (cucu PB XIII) faktanya digebukin. Tapi setelah itu jika maksud melakukan pembelaan itu saya rasa wajar-wajar saja,” ucapnya.
Diungkapkan, jika ada oknum lain yang ikut andil dalam perseteruan keluarga inti keraton.
“Ya kami terus mewanti-wanti untuk jangan ikut-ikut karena ini merupakan masalah keluarga biar diselesaikan oleh keluarga inti,” ungkapnya.
Sementara itu dari pihak Sinuhun PB XIII yang diwakili oleh Wakil Pengageng Sasana Wilapa, Kanjeng Raden Arya (KRA) Dani Nur Adiningrat mengklaim bahwa ada perintah dari Sinuhun untuk mengamankan area keraton.
“Ancaman ke pihak kami naik karena ada pemukulan. Akhirnya abdi dalem kami dapat dhawuh dalem untuk mengamankan area keraton,” ungkapnya.
Dani menjelaskan, jika pengamanan yang dimaksud bertujuan agar tidak ada pergerakan bebas dari orang-orang yang sedang berada di dalam keraton.
“Terus kami juga untuk menurunkan tensi menjaga keamanan keraton dan lain sebagainya. Ternyata abdi dalem yang ditugaskan itu diserang menggunakan alat-alat. ada yang pakai pentungan dan lain sebagainya sampai jatuhlah korban,” katanya.
Dani mengaku, ada sekitar 4 sampai 5 orang di pihaknya yang mengalami luka berdarah dan setelah kejadian sudah langsung dibawa ke rumah sakit.
“Kejadian ini adalah kejadian kekerasan yang terjadi beruntun bukan cuma antara personal by personal,” katanya.
Editor : Dhefi Nugroho