Karanganyar — Pimpinan Anak Cabang Ansor Kecamatan Jumantono melaporkan sebuah akun media sosial Facebook ke Polres Karanganyar. Pemilik akun menyebarkan informasi bahwa seorang peserta diklatsar banser mati dibunuh senior.
Akun media sosial yang dilaporkan adalah ‘Reni Reni’ yang ditengarai sebagai akun palsu yang menyebarkan konten hoaks tentang Banser dan Ansor. Tulis akun itu, seorang senior diklatsar melakukan pembunuhan berencana terhadap juniornya. Ia menyebut diklatsar adalah syarat masuk Banser.
Ketua GP Ansor Kecamatan Jumantono, Rahmanto menyebut informasi yang disebarkan akun FB Reni Reni adalah hoaks. Ia memastikan tidak ada peristiwa semacam itu. Akun itu hanya bertujuan menyiarkan ujaran kebencian dan fitnah terhadap Ansor dan Banser yang secara langsung berhubungan dengan Nahdlatul Ulama (NU). Menurutnya, Banser harus ditindak dengan cara melaporkannya sesuai proses hukum yang berlaku.
“Fitnah yang diunggah oleh akun ‘Reni Reni (Jenderal Purnawirawan) selain mencemarkan nama baik organisasi juga menghambat kaderisasi anggota,” papar Rahmanto, Kamis (29/12).
Menurutnya, laporan ke polisi ini merupakan langkah tepat agar massa dari Banser, Ansor dan NU tak bertindak main hakim sendiri dengan mencari pelaku untuk membuat perhitungan.