Pamong budaya ahli muda Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah X Jawa Tengah dan Yogyakarta, Muh Junawan menjelaskan, penemuan ini sudah dilakukan tidak lanjut untuk dilakukan pengecekan.
“Ini penemuan pertama di tahun 2023,” ungkap Junawan.
Sumur kuno tersebut sudah dilakukan pengukuran. “Diameter bibir sumur 110 centimeter, dan diameter keseluruhan 170 centimeter, dengan ketebalan bata sekitar 10 centimeter. Dari bentuk dan tehnik penataannya kemungkinan pada masa Mataram Kuno, tapi abad berapanya masih perlu dilakukan penelitian,” pungkasnya.