Timlo.net — PSS Sleman akhirnya harus mengakui keunggulan Persija Jakarta dengan skor 0-2 pada laga tunda pekan ke-17 BRI Liga 1 2022/2023 yang digelar di Stadion Sultan Agung Bantul, Minggu (8/1/2023) sore. Pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro mengakui jika timnya kalah secara kematangan dari Persija, baik kematangan individu juga kematangan secara tim.
Kekalahan ini membuat PSS tetap tak beranjak dari posisi ke-15 atau empat terbawah klasemen sementara dengan 16 poin. Padahal jika mampu memenangi laga tunda yang hanya berdurasi satu babak alias 45 menit itu, skuat Super Elang Jawa dapat mengerek posisi setidaknya dua hingga tiga strip lebih baik.
Pada laga itu, PSS sebenarnya berusaha tampil lebih menekan meski ternyata pada awal pertandingan justru terus dikurung oleh anak-anak Macan Kemayoran. Petaka kemudian datang untuk PSS usai Persija mencetak gol lewat Riko Simanjuntak menit ke-81 dan Ginanjar Wahyu menit ke-89.
“Kekalahan ini tentunya disayangkan, karena memang kembali kekalahan akibat dari kesalahan yang dilakukan sendiri oleh pemain kami. Yang membedakan dari laga kali ini adalah kematangan pemain secara individu juga secara tim,” kata Seto Nurdiyantoro, usai pertandingan.
Disebutkan pelatih asli Sleman itu, pada laga kali ini Persija memang tampil lebih matang. “Ini yang akan coba kita perbaiki lagi. Tapi walaupun kita kalah, namun juga punya beberapa peluang. Sebenarnya sejak awal instruksinya adalah bermain lebih agresif dibanding laga sebelumnya. Namun memang kematangan individu dan tim berbeda,” tambah Seto –seperti dilansir laman ligaindonesiabaru.com.
Diakui Seto, ini menjadi evaluasi pula untuk timnya untuk mengarungi putaran kedua nanti. “Harapannya, putaran kedua pemain bisa lebih matang, lebih percaya diri dan bisa lupakan apa yang sudah terjadi sebelumnya. Ini pekerjaan rumah yang berat untuk kami. Namun demikian, tentunya kami akan berjuang lebih maksimal lagi,” tegas dia.
Editor : Marhaendra Wijanarko