Wonogiri — Pemkab Wonogiri tengah berupaya semaksimal mungkin untuk mengentaskan kemiskinan. Saat ini, angka kemiskinan di Kota Gaplek mencapai 10 persen. Salah satu upaya menekan angka kemiskinan adalah dengan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Yang jadi prioritas kami adalah menurunkan angka kemiskinan di Wonogiri,” ungkap Bupati Wonogiri Joko Sutopo belum lama ini.
Menurut bupati, ketika IPM bisa diintervensi menuju lebih baik lagi bakal ada perubahan yang terjadi. Misalnya saja, sumber daya manusia (SDM) bakal menjadi lebih tinggi. Selain itu pendapatan masyarakat juga bisa naik.
Menurut dia, saat ini angka kemiskinan di Wonogiri sekitar 10 persen. Dia meyakini dengan program yang sudah dipersiapkan angka kemiskinan bisa diintervensi. Pihaknya menargetkan angka kemiskinan bisa turun hingga di bawah 10 persen.
“Kalau kita bicara IPM, kalau masyarakat kita miskin, maka banyak masyarakat kami yang tidak bisa melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi. Maka indeks rata-rata lama sekolah Wonogiri rendah. Ini yang kami intervensi,” ujarnya.
Bupati menuturkan, langkah intervensi yang diambil diantaranya adalah menggratiskan pendidikan SD-SMP. Jika terkendala kemiskinan hingga tak bisa membeli seragam, pemkab melakukan program seragam sekolah gratis.
Selain itu, sejak 2016 lalu pihaknya telah menjalankan program beasiswa bagi mahasiswa berprestasi. Saat ini, program tersebut berganti nama menjadi beasiswa bagi pemuda berprestasi. Setiap penerima mendapatkan beasiswa senilai Rp 12 Juta.
Ada strategi khusus yang diterapkan untuk mengurai kemiskinan, kata Bupati Wonogiri, salah satu poinnya adalah meningkatkan mutu pendidikan.
“Kalau kualitas SDM kita naik, maka mindsetnya juga terpengaruh dan akan berupaya mengembangkan potensi yang dimiliki,” bebernya.
Selain itu, imbuh Bupati, upaya dalam memerangi stunting juga dinilai penting. Pemkab juga bakal berupaya untuk menekan angka stunting di Wonogiri.
Editor : Wahyu Wibowo