Wonogiri — Alokasi pupuk bersubsidi untuk Wonogiri tahun ini sebanyak 30.000 ton Urea dan 21.000 ton NPK Phonska. Saat ini, pemerintah hanya memberikan dua jenis pupuk bersubsidi yakni Urea dan NPK Phonska.
“Kuota pupuk bersubsidi untuk Wonogiri tahun ini, Urea 30.000 ton dan Phonska 21.000 ton,” kata Kabid Sarana dan Prasarana Dispertan & Pangan Wonogiri Giyanto usai rapat koordinasi penyaluran pupuk bersubsidi di rumah makan Saraswati, Wonogiri, Rabu (18/1).
Giyanto menjelaskan, tahun lalu, pemerintah memberikan lima jenis pupuk bersubsidi, yakni Urea, NPK, ZA, SP36 dan Petroganik. Namun saat ini hanya dua jenis pupuk yakni Urea dan NPK Phonska.
Menurut Giyanto, selain jenis pupuk bersubsidi, penerimanya juga dibatasi. Pupuk bersubsidi kini hanya boleh digunakan untuk tanaman pangan padi, jagung, kedelai, tanaman perkebunan kopi, kakao dan tebu rakyat, serta tanaman hortikultura cabai, bawang merah dan bawang putih.
“Tembakau nggak dapat,” paparnya.
Dikatakan, pendistribusian pupuk bersubsidi itu melalui Kios Pupuk Lengkap (KPL).Jumlah KPL di Wonogiri saat ini sebanyak 173 unit. Angka itu lebih kecil dari jumlah desa dan kelurahan yang mencapai 294.Sehingga imbuh Giyanto, ada sejumlah KPL yang harus mengampu beberapa desa/kelurahan.
“Kalau dilihat dari jumlahnya, masih kurang. Terutama di daerah yang pegunungan,” ujarnya.
Kepala Dinas Disperindag KUKM Wonogiri Wahyu Widayati mengatakan, ada 10 distributor pupuk bersubsidi di kabupaten tersebut. Sedangkan jumlah KPL sebanyak 173 unit.
“KPL harus punya stok minimal untuk kebutuhan satu minggu, kalau distributor harus punya stok minimal untuk kebutuhan dua minggu,” ujarnya.
Sementara itu, Vice President Penjualan Wilayah Jateng DIY Pupuk Indonesia Antonius Yudi menyatakan siap berkomitmen untuk menyediakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai ketentuan.
“Kami menjalankan penugasan, termasuk alokasi,” tandasnya.
Editor : Dhefi Nugroho