Minggu, Januari 29, 2023
  • Tentang Kami
  • Karir
Timlo.net
No Result
View All Result
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
Timlo.net
No Result
View All Result
Home Manca

TikTok Bisa Diblokir di 27 Negara Eropa Gegara Ini

Ranu Ario by Ranu Ario
20 Januari 2023 | 16:36
in Manca, Teknologi
Misteri Dibalik Lagu Arjuna Beta yang Viral di TikTok

Ilustrasi lagu Arjuna Beta yang viral di TikTok | Unsplash

Share on FacebookShare on Twitter

Timlo.net—CEO TikTok Shou Zi diperingatkan oleh komisioner Uni Eropa (UE) Thiery Breton lewat panggilan video baru-baru ini. Komisioner itu dengan jelas menyatakan jika UE akan menggunakan segala cara untuk melindungi privasi warga mereka. Jika dibutuhkan, mereka akan memblokir TikTok dari Uni Eropa. UE ingin TikTok mengambil langkah untuk mematuhi semua hukum dan undang-undang seperti yang tertera dalam the Digital Services Act (DSA).

DSA mulai berlaku pada November 2022, dan dianggap standar emas untuk peraturan platform konten dan internet. Aturan ini menyediakan sanksi berlapis termasuk pemblokiran dari UE untuk pelanggaran berulang yang bisa dianggap mengancam hidup dan keselamatan warga UE. Ketidakpatuhan terhadap DSA bisa menyebabkan denda yang besar hingga 6% jumlah penghasilan kotor tahunan global perusahaan.

BacaJuga

Jepang dan Belanda Bergabung dengan Amerika Serikat dalam Pembatasan Chip untuk Tiongkok

Kereta Api Bertenaga Hidrogen Tercepat di Dunia Dirilis di Tiongkok

Komisi VIII DPR: Pengemis Online Pantas Dihukum

Banyak ketentuan DSA hanya berlaku untuk platform dengan lebih dari 45 juta pengguna di EU. Tapi, hal ini berarti platform terkenal seperti YouTube, Twitter, Facebook dan TikTok ada di bawah sorotan hukum ini.

TikTok siap membahas kebijakan terkait keamanan data, misinformasi dan kepatuhan terhadap DSA dengan UE. Beberapa pertemuan dengan petinggi perusahaan dilakukan untuk membahas topik seperti keamanan anak, disinformasi Rusia, transparasi konten politik berbaya dan GDPR (General Data Protection Regulation).

Dalam panggilan video terakhir, Komisioner Thiery berkata kepada CEO Shou,” Kami tidak akan ragu untuk mengadopsi sanksi sepenuhnya untuk melindungi para warga kami jika audit tidak menunjukkan kepatuhan penuh.”

“Dengan para penonton muda, ada tanggung jawab yang lebih besar. Tidak bisa diterima jika di balik fitur-fitur yang kelihatannya menyenangkan dan tidak berbahaya, hanya butuh hitungan detik bagi para pengguna untuk mengakses sesuatu yang berbahaya dan kadang konten yang mengancam nyawa,” lanjut Thiery dilansir dari Gizmo China, Jumat (20/1).

Dengan lebih dari 3 miliar unduhan, TikTok adalah aplikasi nomor satu di dunia dan yang paling dikenal di antara anak muda. Tapi karena berasal dari Tiongkok, aplikasi ini menimbulkan banyak kekuatiran terutama terkait keamanan data dan privasi. TikTok dimiliki oleh perusahaan Tiongkok ByteDance. TikTok selama ini dituduh mengumpulkan data dan memberikannya pada pemerintah Tiongkok lewat induk perusahaan mereka. Masalah lain yang dikuatirkan adalah misinformasi, sensor konten, mata-mata, perundungan dan lain-lain.

Aplikasi itu sudah diblokir di beberapa negara Asia seperti India, Pakistan, Bangladesh dan Azerbaijan. Di Amerika Serikat (AS), beberapa negara bagian, militer dan kongres melarang pemasangan TikTok di perangkat yang digunakan pegawai pemerintah. Kemungkinan pemblokiran di UE bisa menjadi pukulan mematikan untuk aplikasi itu.

Kepala hubungan pemerintah dan kebijakan publik TikTok Brussels, Caroline Greer baru-baru ini membahas panggilan video itu di Twitter. Dia menyebut panggilan video itu adalah dialog yang bagus antara CEO mereka dan komisioner UE. Dia berkata jika keamanan para pengguna adalah hal yang sangat penting untuk TikTok.

Editor : Ranu Ario
Tags: bytedanceeropatiktokTiongkokuni eropa

Previous Post

Sambut Imlek, Guru dan Karyawan SD Tampilkan Atraksi Barongsai

Next Post

Gibran Ketemu Emil Dardak, Kerja Sama Wisata dan Budaya

Ranu Ario

Ranu Ario

Berita Terkait

Jepang dan Belanda Bergabung dengan Amerika Serikat dalam Pembatasan Chip untuk Tiongkok

Jepang dan Belanda Bergabung dengan Amerika Serikat dalam Pembatasan Chip untuk Tiongkok

28 Januari 2023
Kereta Api Bertenaga Hidrogen Tercepat di Dunia Dirilis di Tiongkok

Kereta Api Bertenaga Hidrogen Tercepat di Dunia Dirilis di Tiongkok

24 Januari 2023

Komisi VIII DPR: Pengemis Online Pantas Dihukum

23 Januari 2023

Uji Coba Produksi iPhone 15 Dimulai di Tiongkok

10 Januari 2023

Senat Amerika Setujui Aturan Larang TikTok pada Perangkat Pemerintah

16 Desember 2022

Gegara Makan Makanan Pedas, Empat Tulang Rusuk Wanita di Tiongkok Patah

9 Desember 2022
Next Post
Gibran Ketemu Emil Dardak, Kerja Sama Wisata dan Budaya

Gibran Ketemu Emil Dardak, Kerja Sama Wisata dan Budaya

Terkini

Fenomena Perusakan dan Alih Fungsi Cagar Budaya, Pemerintah Dinilai Kurang Perhatian

28 Januari 2023

Begini Kronologi Pelemparan Bus Persis Solo

28 Januari 2023

Arema FC Bantah Isu Lapor ke PT LIB Soal Insiden Pelemparan Bus di Sleman

28 Januari 2023

Cegah Longsor dan Awali Obyek Wisata Sungai, Ini yang Dilakukan PDIP Karanganyar

28 Januari 2023

Bus Pemain Persis Solo Diserang Oknum Suporter Persita Tangerang

28 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Telepon Penting
  • Privacy Policy
  • Term of Use
  • Karir
  • Sitemap
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2022 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Solo dan Sekitar
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca
  • Serba-serbi

Copyright © 2022 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved