Grobogan — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan arahan langsung terkait percepatan penanganan kemiskinan ekstrem kepada sekitar 99 perwakilan kepala desa dari Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak, 35 camat, serta tim percepatan penanggulangan kemiskinan tingkat Kabupaten Grobogan dan Demak.
“Hari ini coba kami bereskan untuk penanganan sampai ke level mikro di desa. Kemarin kami sudah mengambil data yang ada di Pemalang dan Brebes, sekarang Grobogan dan Demak. Maka sama, kami minta perhatian kawan-kawan kades untuk mendata. Satu minggu ini mereka mau mendata, camat-camat nanti akan mensupervisi dan semua akan dikompilasi di kabupaten. Jadi di Kabupaten Demak maupun Grobogan nanti akan menyiapkan,” kata Ganjar Pranowo, di Kantor Desa Mlilir, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Rabu (25/1/2023).
Ganjar akan mengizinkan kepala desa menggeser alokasi bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, khusus untuk penanganan kemiskinan ekstrem di sejumlah wilayah. Tentu saja penggeseran alokasi bantuan harus disertai dengan data atau target sasaran yang pasti.
“Kalau program (penanganan kemiskinan) yang reguler sudah diterapkan jangan sampai itu bergeser. Saya mendorong kalau di level desa yang miskin, bahkan di kemiskinan ekstrem. Kalau perlu boleh digeser, nanti saya izinkan, umpama bantuan dari provinsi mau dipakai untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem ini nanti akan saya izinkan,” kata Ganjar
Penggeseran bantuan tersebut merupakan upaya agar kemiskinan ekstrem yang menjadi prioritas bisa segera ditangani dan ditekan. Penanganan kemiskinan ekstrem itu sesuai dengan arahan presiden beberapa waktu lalu, di mana penanganan kemiskinan ekstrem di Indonesia harus selesai pada 2024.